Menguatkan Fondasi SDM Unggul melalui Evaluasi Kebijakan Gizi dan Ekonomi Lokal
Yogyakarta — Pusat Studi Ekonomi, Keuangan, dan Industri Digital (PSEKUIN) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KPw BI DIY) kembali memperluas kolaborasi riset strategis melalui pelaksanaan Kajian Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di DIY Tahun 2025. Kajian ini bertujuan memberikan analisis komprehensif mengenai implementasi, tantangan, dan dampak program MBG terhadap kualitas sumber daya manusia, kinerja ekonomi daerah, stabilitas inflasi pangan, dan serapan tenaga kerja.
Latar belakang penelitian ini berangkat dari semakin menguatnya fokus pembangunan nasional terhadap peningkatan kualitas SDM sebagaimana tercermin dalam Asta Cita dan RPJMN 2020–2024. Program MBG diposisikan sebagai intervensi gizi yang penting untuk mendukung kesehatan, pendidikan, serta produktivitas generasi muda. Berbagai studi internasional—mulai dari Mid-Day Meal Scheme India hingga program makan bergizi Tiongkok dan Brazil—menunjukkan bahwa penyediaan makanan sehat di sekolah berdampak signifikan pada kehadiran, konsentrasi belajar, kualitas pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi lokal melalui penguatan rantai pasok pangan.
Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa yang menjadi pusat perekonomian nasional, tantangan gizi seperti tingginya angka stunting di beberapa provinsi tetap menjadi perhatian. Implementasi MBG di DIY perlu dipetakan secara sistematis untuk mengetahui progres di lapangan, hambatan distribusi, kesiapan rantai pasok lokal, hingga dampaknya pada stabilitas inflasi pangan. Penelitian ini juga menawarkan pendekatan inovatif melalui pemodelan Input-Output dan regresi fixed effect untuk mengukur multiplier effect program terhadap ekonomi lokal dan sensitivitasnya terhadap gejolak harga pangan.
Kajian ini memfokuskan tiga pertanyaan utama: pertama, bagaimana progres dan tantangan implementasi MBG di DIY; kedua, bagaimana dampaknya terhadap kinerja ekonomi, inflasi, dan penyerapan tenaga kerja; dan ketiga, strategi apa yang dapat diadopsi untuk mengoptimalkan program MBG berdasarkan praktik terbaik internasional.
Ketua PSEKUIN UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Ardito Bhinadi, menegaskan pentingnya kajian ini bagi penguatan kebijakan daerah.
“Program MBG tidak hanya soal gizi, tetapi juga soal ekonomi, produktivitas, dan masa depan generasi muda. DIY membutuhkan pemetaan yang komprehensif untuk memastikan bahwa investasi negara dalam gizi anak benar-benar menghasilkan dampak ekonomi dan sosial yang maksimal. Melalui kajian ini, kami berharap dapat memberikan rekomendasi strategis yang implementatif bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya,” ungkap Dr. Ardito.
Bank Indonesia DIY menyambut baik kolaborasi ini sebagai bagian dari dukungan terhadap efektivitas kebijakan sosial sekaligus menjaga stabilitas ekonomi daerah. Kajian ini diharapkan memperkaya pemahaman terkait kesiapan daerah menghadapi program besar seperti MBG, termasuk potensi penguatan ekonomi lokal melalui pengadaan pangan lokal dan integrasi rantai pasok daerah.